Marhaban Yaa Ramadhan


Telah datang kepada kalian bulan Agung yang diberkahi, maka perlihatkanlah kepada Allah kebaikan-kebaikan kalian. Sesungguhnya yang merugi adalah yang terhalang dari Rahmat Allah. (HR Riwayat Ibn Khuzaimah dari Salman Al Farisi)



Ibuku selalu mengingatkan, di bulan Sya'ban ini senantiasa hendaknya berdoa : " Ya Allah, berkahilah kami di bulan Sya'ban dan sampaikanlah kami di bulan Ramadhan" .

Tak terasa memang sudah hampir setahun berlalu dari Ramadhan sebelumnya, kini kian dekat Sang Tamu Agung yang disediakan Allah untuk umatnya yang beriman.

Membaca selebaran khutbah perihal Ramadhan yang diberikan Bimo dari sekolahnya, seolah mengingatkan sang Bunda untuk bertaubat sebelum datangnya Ramadhan. Menitik air mata ini membacanya.

Disini saya tuliskan kembali khutbah Rasulullah SAW dalam menyambut bulan Ramadhan di depan para sahabatnya, mudah-mudahan dapat dimaknai lebih dalam :

Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian, bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari2 nya adalah paling utama. Malam2nya adalah yang paling utama. Jam demi jamnya adalah yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan Nya. Di bulan ini nafas2 mu menjadi tasbih, tidurmu adalah ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa doamu diijabah.

Bermohonlah kepada Allah Rabb mu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shaum dan membaca kitabnya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persaudaraanmu, jagalah lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya.

Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hambanya dengan penuh kasih. Dia menjawab ketika mereka menyeru Nya, menyambut ketika mereka memanggil Nya, dan mengabulkan ketika mereka berdoa kepada Nya.

Ketahuilah! Allah Ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang sholat dan sujud dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul 'Alamin.

Wahai manusia! Barang siapa diantaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka disisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan ia diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu.
Sahabat-sahabat bertanya : " Ya Rasulullah, tidaklah kami semua mampu berbuat demikian". Rasulullah meneruskan : "Jagalah dirimu dari apai neraka walaupun hanya dengan sebutir kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya seteguk air".

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini, ia akan berhasil melewati sirath pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.

Barangsiapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allahlah akan menahan murkaNya pada hari ia berjumpa dengan Nya.

Barangsiapa menyambung tali persaudaraan di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat Nya pada hari ia berjumpa dengan Nya. Barangsiapa yang memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat Nya pada hari ia berjumpa dengan Nya.
Barangsiapa yang melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barang siapa shalat fardhu, baginya adlaah ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu dibulan yang lain.

Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa pada bulan ini membaca satu ayat Al Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al Qur'an pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka ditutup, maka mohonlah kepada Rabb mu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tidak lagi pernah menguasaimu.
Amirul Mukmin Ali bin Abi Thalib berkata : Aku berdiri dan berkata:" Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama dibulan ini? Jawab Nabi : Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah" (HR Riwayat Ibn Khuzaimah dari Salman Al Farisi)

Indah nian untaian kata Rasulullah SAW, mudah-mudahan bisa bermanfaat khususnya buat saya pribadi dan buat yang membacanya.

Marhaban Yaa Ramadhan.....
Kami sambut engkau "Ramadhan" dengan penuh kegembiraan dan akan kami persiapkan untukmu tempat yang seluas-luasnya dalam diri kami agar engkau bebas melakukan apapun untuk menjadikan hidup kami "Kembali Fitri".... -End-

Cuti 3 Hari


Sudah membayangkan asyiknya bercuti ria. 3 hari waktu yang berharga untuk sedikit lepas dari ketegangan kantor. Tapi kenyataannya tidak gitu. Waktu santainya dipakai untuk rapi - rapi barang yang masih menumpuk dalam beberapa kardus besar. Resiko orang pindahan rumah.

Untungnya saya selalu membuat jadwal, hari I mau mengerjakan apa dan begitu seterusnya. Prioritas utama tentu barang dan pakaian milik suami dan anak. Mereka tidak cuti dan libur. Malah dinas keluar kota. Alhamdulillah dalam 3 hari, rumah sudah rapi dengan dibantu dayang-dayang juga.

Mumpung cuti, saya sempatkan untuk belanja ke pasar tradisional di dekat rumah. Selain lebih murah, juga ikut membantu menghabiskan dagangannya para pedagang kecil itu yang untungnya mungkin tidak seberapa dibanding pasar modern. Banyak kebutuhan pangan yang habis di dapur, mau tak mau ya harus belanja di minggu ini. Sebab mulai 4 hari menjelang puasa, harga barang langsung melonjak. Si Ibu penjual bumbu dapur sedikit beriklan : " Ayo Bu, beli sekarang. Besok sudah saya naikkan harga-harganya." Entah benar besok naik atau tidak, ya akhirnya termakan iklan. Bahan yang tadinya tidak masuk dalam daftar belanja ikut dibeli juga. Mungkin rejekinya si penjual. Barang dagangannya hampir habis diborong para ibu. Beberapa ibu menggumam dan menyesalkan banyaknya barang yang naik setelah kenaikan gas elipiji beberapa hari lalu. Dapat dimengerti, sementara uang belanja tidak naik,akhirnya banyak kebutuhan yang tidak prioritas dipangkas untuk tidak dibeli. Hmm suatu pilihan.

Selalu mengasyikkan jika belanja di pasar basah, melihat pembeli dan penjual yang kadang suka bertingkah lucu menurut saya. Belum lagi banyaknya anak-anak usia 7-13 tahun yang menawarkan diri untuk membawakan barang belanjaan. Datang kepada saya si kecil usia sekitar 8 tahunan, wajahnya bersih putih menawarkan diri untuk angkat belanjaan saya. Sambil memelas dia bilang " Seribu saja Bu, tidak apa2". Nyess, tidak tega melihatnya. "Ya, tolong dibawa ya. Kamu gak sekolah?" tanya saya. "Sekolah Bu, saya sudah pulang. Sekarang sambil nyari untuk ongkos dan jajan sekolah". Tertegun, bersyukur saya masih diberi rejeki lebih, sehingga anak saya tidak harus bekerja sambil sekolah untuk sekedar ongkos ke sekolah. Miris, tapi itulah kenyataannya. Di jaman yang semakin keras, di saat biaya yang semakin melonjak, anak-anak yang nantinya diharapkan jadi penerus bangsa harus ikut menanggung kerasnya hidup disaat usia bermain mereka. Semoga Tuhan memberikan takdir yang baik untuk mereka. Amin.

Waktu 3 hari ternyata tidak terasa, banyak saya pakai untuk bermain dengan si kecil Bimo. Mengajarinya menghafal doa sehari-hari, berdua membuat prakarya menyambut Ramadhan untuk tarhib, yang pasti punya waktu lebih untuk tidur. Ahh nikmatnya, berharap cuti ini membawa berkah dan manfaat buat diri dan orang lain. -End-

Jabatan, suatu ambisi atau apresiasi?


Rasulullah berkata pada Abdurahman bin Samurah, "Wahai Abdurahman, janganlah engkau menuntut suatu jabatan. Sesungguhnya jika diberi karena ambisimu, maka kamu akan menanggung seluruh bebannya. Tetapi jika ditugaskan tanpa ambisimu, maka kamu akan ditolong mengatasinya." (HR. Al Bukhari & Muslim)

Rumah Baru


Alhamdulillah ya Allah, setelah 5 bulan berlalu pembangunan rumah yang baru akhirnya selesai juga.

Rencananya kami pindah tanggal 24 Agustus 08. Harusnya gembira, tapi kok malah sedih sendu. ya. Sedihnya karena sebentar lagi harus say good bye sama rumah yang sekarang telah ditinggali selama 6 tahun.
Ya, rumah pertama kami, dibeli dengan mencicil ketika sebelum menikah. Temenku bilang : romantis sekali beli rumah berdua sebelum nikah..maksudnya??? Rumah kecil dengan 2 buah kamar. Sebelum Bimo (my lovely son) lahir, cukup rasanya dengan rumah segitu. Hmm, dasar manusia gak pernah puas ya...:-)

Ya, tentunya rumah baru ukurannya lebih besar dari yang lama. Maksud tujuan dibangunnya rumah ini sebenernya supaya bisa jadi tempat berkumpul keluarga besar kami. Kasihan jika kakak dan ponakan2 berlibur ke Jakarta harus tidur berjejer ngampar di lantai seperti susunan tulang pindang goreng, karena kamar tidur yang terbatas.

Mudah2an rumah baru ini membawa rejeki dan berkah buat keluarga kami khususnya dan bermanfaat buat yang lain... dan semoga Allah senantiasa melindungi kami dari segala kejahatan manusia dan syetan. Dan jauhkan Hamba dari sifat sombong dan takabur. Amin...